-->

Air Laut Semakin Hari Akan Semakin Kotor.

Laut diperkirakan memiliki luas 70% dari luas daratan. Bahkan sebagian besar air yang ada di permukaan bumi berada di lautan dan yang lainya berada di atmosfer.  Proses ini merupakan suatu Siklus dimana ketika pada siang hari cuaca yang cerah oleh sinar matahari menyebabkan air laut menguap ke atmosfer dan membentuk awan, yang kemudian tertiup ke daerah yang suhunya lebih rendah seperti pegunungan hutan lebat, pada keadaan jenuh awan tersebut akan berubah menjadi bintik-bintik air, dan jatuh dalam bentuk hujan, salju, atau hujan es, tergantung suhu yang ada di atmosfer tersebut. Siklus air ini sebenarnya memiliki pembahasan yang panjang, karena proses sirkulasi air dari permukaan bumi ke atmosfer dan kembali ke bumi bukan hanya terjadi melalui penguapan air laut. Melainkan dapat juga melalui air danau, gunung es, tanah, tumbuhan dan makhluk hidup.

Tetapi saat ini kita hanya akan membahas aliran sungai. Berdasarkan siklus air atau hidrologi tersebut selain air yang menguap ke atmosfer, air yang mengaliri di aliran sungai akan bermuara ke laut. Sehingga selain air itu sendiri, air cenderung membawa benda-benda yang mudah terapung dan hanyut terbawa arus air sungai. Inilah yang menyebabkan sebagian sampah plastik, botol, dan sampah lainnya banyak berserakan di pinggir pantai.

Penyebab terdapat sampah di aliran sungai. Ada banyak faktor yang menyebabkan sampah sampai ke aliran sungai, tetapi dari semua itu tidak terlepas dari campur tangan manusia, secara langsung, maupun tidak langsung, sengaja maupun tidak sengaja. Karena sampah sebagian besar diciptakan oleh manusia. Mulai dari pembungkus: Plastik, karet, kaleng, botol, dan yang lainya, yang sudah tidak digunakan lagi dan dibuang menjadi sampah.

Nah, pada saat sampah tersebut di buang, ada yang dengan sengaja membuangnya ke sungai dan tidak langsung membuang ke sungai atau membuangnya disembarang tempat, yang akhirnya menuju ke sungai. Ini dapat disebabkan oleh alam, lingkungan dan cuaca. Misalnya banjir, angin kencang, yang membawa sampah tersebut terhempas ke selokan dan menuju ke sungai. Sehingga semua sampah yang terkumpul di sungai akan hanyut ke laut. Semakin lama laut akan semakin dipenuhi sampah. Ini baru hanya berkaitan dengan sampah, belum lagi dengan limbah pabrik yang dibuang langsung tanpa pengolahan yang baik.


Dengan kondisi tersebut, tentunya air laut semakin hari akan semakin kotor,  walaupun tidak terlalu nampak signifikan secara keseluruhan, karena wilayah laut lebih luas dari daratan, kerusakan itu jelas nampak pada daerah yang penduduknya kurang menyadari pentingnya menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan tempat.

Mungkinkah kerusakan ini bisa diperbaiki? Untuk mengembalikan kondisi laut menjadi sediakala itu pekerjaan yang sulit. Tetapi mencegahnya agar tidak semakin parah masih dimungkinkan, yaitu dengan tidak membuang sampah sembarangan dan didukung juga dengan teknologi. Baik itu dari segi pembersihan lingkungan laut yang sudah kotor oleh sampah. Maupun teknologi yang ramah lingkungan, yang mampu menciptakan setiap bahan yang dapat didaur ulang.

Apakah semua usaha tersebut menjamin kembalinya kondisi laut yang bersih dan tidak tercemari oleh limbah dan sampah. Jawabannya belum tentu. Karena berapa banyak orang dari keseluruhan penduduk dunia yang perduli dengan hal itu. Hanya masing-masing orang saja yang tahu. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Tengah Artikel 3

Iklan Bawah Artikel