Akhir dari Bumi.
01 September 2019
Membahas tentang bumi tentu tidak bisa lepas dari beberapa peristiwa yang pernah terjadi di atas bumi ini.
Mulai dari fenomena aneh yang jarang kita lihat, sampai bencana yang terjadi di berbagai belahan dunia. Mulai dari banjir tanah longsor, gempa bumi, tsunami, dan yang paling terbaru adalah bencana likuifaksi yang terjadi di Indonesia, provinsi sulawesi tengah, kota palu.
Membahas tentang berakhirnya bumi yang dihuni oleh manusia dan mahluk hidup lainnya tentu merupakan hal yang jarang dibicarakan. Kalau pun dibahas hanya dikalangan masyarakat atau orang yang belajar tentang agama. Berakhirnya bumi ini di hari kiamat atau akhir zaman. Namun berakhirnya seperti apa, tentu ada pandangan yang beragam.
Tetapi bagaimana kalau dikaji melalui ilmu pengetahuan dengan dikaitkan pada beberapa peristiwa bencana alam yang terjadi baru-baru di tahun ini.
1. Pemanasan Global
kemajuan teknologi memiliki dua dampak terhadap kehidupan manusia, yang pertama dampak positif yaitu mempermudah aktivitas dan pekerjaan manusia. misalnya kendaraan, mesin, alat atau bahan lainnya yang diambil dari alam.
sedangkan dampak negatif yaitu kerusakan lingkungan akibat eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan, contohnya: minyak bumi yang diambil setiap hari dari perut bumi menyebabkan kesetimbangan bumi terganggu. belum lagi dampak yang disebabkan hasil olahan minyak bumi menjadi bahan bakar kendaraan, sia-sia pembakaran yang dibuang ke udara menyebabkan polusi udara.
contoh lainnya: penebangan pohon secara berlebihan atau penggundulan hutan, peristiwa ini ada kaitannya dengan polusi udara. jika pohon-pohon berkurang sedangkan polusi udara meningkat, maka udara di permukaan bumi ini akan semakin panas.
peristiwa ini bisa dibuktikan dengan mencairnya es-es di kutub pada tahun belakangan ini
2. Gempa Bumi
Gempa Bumi yang terjadi khususnya di indonesia pada tahun terakhir ini frekuensinya semakin besar, rentang waktu antara peristiwa Gempa yang satu dengan Gempa yang lain sangat dekat.
Beberapa gempa besar yang mengguncang wilayah indonesia misalnya:
Gempa Bumi Lombok, terjadi pada tanggal 29 juli 2018 dan 19 Agustus 2018
Gempa Bumi Sulawesi Tengah, Palu, terjadi pada tanggal 28 September 2018
Gempa Bumi Maluku, Halmahera, terjadi pada tanggal 14 juli 2019
Dari beberapa peristiwa gempa bumi yang telah terjadi di atas, menunjukan bahwa khususnya di indonesia saja dari tahun 2018 sampai tahun 2019 terjadi banyak sekali gempa bumi besar yang mengguncang indonesia. apabila data ini di bandingkan dengan data di tahun-tahun sebelumnya, peristiwa gempa bumi di indonesia mengalami peningkatan dari segi jumlah di tahun 2018.
Apabila data dari populasi gempa ini di perluas menjadi seluruh dunia. kemungkinan jumlah gempa dari setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Pertanyaannya apakah ada kaitannya gempa bumi dengan pemanasan global? secara tidak langsung pasti ada, tetapi perlu pembuktian ilmiah.
Tetapi secara teori kesetimbangan bumi, Selama belum tercapai keseimbangan maka kerak bumi akan bergerak mencari keseimbangannya. Dengan begitu ada pengaruh dari aktifitas yang dilakuakn oleh manusia, mulai dari pengambilan minyak bumi dari perut bumi, aktivitas tambang, penimbunan laut yang dilakukan di beberapa belahan dunia tentu mempengaruhi kesetimbangan bumi.
3. Gunung Meletus
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.
Ada teori menyebutkan bumi terdiri dari 71% air yang ada di permukaan bumi. ya itu kalau kita meninjaunya hanya dari permukaan, bagaimana dengan yang ada di dalam perut bumi sampai ke inti bumi.
jika kita melihat struktur dari bumi:
Kerak bumi
ketebalam 5 - 70 km, terdiri dari bebatuan basalt dan granit, temperatur yang paling dalam menyentuh angka 1.100 C.
Mantel bumi
ketebalan 2.883 km, volumenya 83,2 % dari keseluruhan volume bumi, terdiri dari magma terbentuk dari batuan yang menusup dan meleleh. temperaturnya tentu jauh lebih panas dari temperatur kerak bumi.
Inti bumi
Inti bumi terletak mulai kedalaman sekitar 2900 km dari dasar kerak bumi sampai ke pusat bumi, diperkirakan material logam penyusun inti bumi adalah unsur besi dan nikel.
Penjelasan tersebut menunjukan bahwa sebenarnya air yang ada di permukaan bumi jauh lebih sedikit dibandingkan dengan magma pansa yang ada di dalam perut bumi yang setiap saat memuntahkan lavanya melalui letusan gunung berapi.
Kesimpulannya: bumi yang kita huni sekarang ini semakain hari akan semakin panas, baik itu dari permukaan bumi maupun dari dalam perut bumi. akibatnya bumi kita akan hangus terbakar. Demikianlah Akhir dari bumi kita ini.